GEDUNG SATU ATAP KOTA BANDAR LAMPUNG, IKON YANG TERTUNDA

Foto Ilustrasi : Just Wana
Menyoroti tentang pembangunan di Kota Bandar Lampung, tentu yang pernah berkunjung ke lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung pasti pernah melihat Gedung Satu Atap pelayanan Kota Bandar Lampung. Jangan membayangkan seperti Gedung Sate di Kota Bandung yang cukup ikonik yang menjadi ciri khas kota Bandung. Meskipun pada awalnya, pembangunan gedung ini juga diharapkan selain mempermudah pelayanan kepada masyarakat melalui satu alur gedung birokrasi, juga ada keinginan untuk menjadikan gedung satu atap ini sebagai ikon Kota Bandar Lampung.

Tidak banyak masyarakat yang memposting foto dengan latar belakang gedung satu atap ini. Indikator ini kami gunakan karena orang akan cenderung mengabadikan sesuatu pada momen dimana dia berada di tempat yang menarik tau indah. Jadi kalau diambil jawaban sementara tentu gedung satu atap ini kurang dianggap menarik atau kurang memiliki sifat artistik sebagai ikon yang mewakili identitas suatu wilayah.

Apa pentingnya icon di sebuah wilayah?. Ya yang pasti sangat penting. Icon menjadi sebuah identitas sebuah wilayah. Monas, Gedung Sate, Jam Gadang, Tugu Khatulistiwa, adalah beberapa contoh icon yang menunjukkan identitas sebuah wilayah. Di Provinsi Lampung sendiri masing masing wilayah juga mempunyai ikon penunjuk identitas wilayah. Menara Siger (Lampung Selatan), tugu simpang empat, tugu tani (way kanan), tugu pringsewu (kab. Pringsewu), Tugu Rato Naga Besanding (Tubaba), Tugu Pepadun (Lampung Tengah) dan masih banyak lagi. Lalu ikon apa yang dimiliki oleh Kota Bandar Lampung? Kalau dapat kita sebutkan beberapa antara lain, Tugu Adipura, Gerbang Selamat datang, Patung Radin Inten.

Apa yang kurang dari gedung yang sudah ada?. Tentu, ada banyak masyarakat yang menyayangkan kenapa kurang ada penambahan ornament yang mencirikan adat istiadat Lampung. Bukankan itu akan menjadi lebih menarik dan memiliki nilai artistik.

Pertanyaan yang muncul adalah ketika tujuannya membuat ikon, tetapi hasilnya diluar ekspektasi, tentu ini akan menjadi sedikit permasalahan mengingat anggaran untuk membuat nya juga bukan anggaran yang kecil. Untuk pembangunan gedung satu atap ini, anggaran yang dikucurkan adalah senilai 36 milyar. Iya 36 milyar, jumlah yang tidak sedikit.

Adakah terjadi kesalahan dalam pembangunanya? Ya, tentu saja. Yang terjadi adalah bangunan satu atap tersebut dianggap kurang memiliki nilai artistic yang menjadikan gedung satu atap ini sebagai ikon Kota Bandar Lampung. Gedung satu atap ini kurang menonjolkan identitas kota Bandar Lampung. Bentuknya yang kurang artistik inilah yang sangat disayangkan. Padahal untuk anggaran yang nilainya cukup besar tersebut harusnya mampu menjadikan gedung ini lebih indah dan dapat menjadi ikon Kota Bandar Lampung seperti yang sudah direncanakan.

Terkait hal tersebut, semoga akan ada kesadaran akan pentingnya sisi artistic ini, dengan misalnya perbaikan atau penambahan ornamen atau relief yang mencirikan identitas adat Kota Bandar Lampung di gedung Satu Atap ini, Indahnya Kota Bandar Lampung merupakan kebanggaan dari masyarakatnya.
Semoga ke depanya hal ini mendapatkan perhatian dari Pemrintah Kota Bandar Lampung. Karena sebagai ibukota provinsi Lampung, juga mengingat Kota Bandar Lampung sedang menggalakkan Pariwisata, semakin banyak spot spot yang menjadi ikon sebuah wilayah, tentu akan menarik wisatawan juga untuk datang ke Kota Bandar Lampung.

Semoga memberikan kebermanfaatan.

#bandarlampung #kotabandarlampung #bandarlampungcreativecityforum #creative #bandarlampungcity #lampung #pariwisata #gedungsatuatap #kepedulian #pembangunan #ikon #identitas #wisata

Comments