HUJAN, KAMI TIDAK TAKUT

Foto Ilustrasi : Devi Wira dkk
Cuaca di Kota bandar lampung beberapa hari ini lebih banyak turun hujan sepanjang siang dan malam hari. Sebentar panas, dan tak lama kemudian redup dan turun hujan. Hujan memberikan keberkahan dengan turunnya butiran air yang menyirami kawasan di dalamnya. Tumbuh tumbuhan seakan akan bersorak sorai menyambut sebagai jaminan akan menjadikan tanah lebih subur dan memberikan zat-zat yang bisa diserap dan dimanfaatkan oleh tumbuhan.

Meskipun begitu, ada sedikit kekhawatiran dalam diri saya. Teringat kejadian dimalam ketika kosan saya terendam air akibat hujan sepanjang malam yang merenggut beberapa laptop dan handphone menjadi korban. sungguh kejadian yang sangat tidak diharapkan dari berkah yang datangnya dari tuhan yang maha kuasa.

Setelah kejadian tersebut, setelah diruntut ternyata banjirnya kosan saya adalah akibat curah hujan yang tinggi dan saluran drainase atau pembuangan air yang bukanya tidak berfungsi, namun memang tidak ada di lingkungan tempat saya tinggal. Hal yang sangat saya anggap cukup aneh di wilayah perkotaan namun tidak memiliki saluran drainase. Menengok rumah saya yang notabenya adalah kampung, drainase yang terbangun cukup besar dan tersedia disetiap rumah.

Setelah melihat informasi dan data yang saya peroleh, ternyata hal yang sama juga masih terjadi di beberapa wilayah di Kota Bandar Lampung. Beberapa wilayah pemukiman ternyata memang memiliki permasalahan yang sama, tidak memiliki saluran drainase, atau drainasenya tersumbat, atau drainase yang tidak saling terhubung antara rumah yang satu dengan rumah yang lain.

Ini tentu menjadi sebuah persoalan yang patut untuk dicarikan solusi agar kejadian yang lebih besar lagi tidak terjadi. Kalau kita lihat data daerah rawan banjir di bandar lampung, data menunjukkan Pada tahun 2014 jumlah curah hujan tertinggi di Kota Bandar Lampung terjadi pada Bulan Desember, yaitu 250,6 mm, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Januari yaitu hanya 3 mm. Berdasarkan data tersebut, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, curah hujan rata-rata tertinggi terjadi pada tahun 2014, yaitu mencapai 250,6 mm. Tingginya rata-rata curah hujan pada tahun 2014 berimplikasi pada meningkatnya volume air sungai sehingga pada akhir tahun 2014 terjadi banjir cukup besar di Kota Bandar Lampung. Berdasarkan rerata curah hujan mengindikasikan bahwa bulan basah di Kota Bandar Lampung terjadi hampir sepanjang tahun.

Hal itu tentu menjadi keswaspadaan bagi masyarakat Kota Bandar Lampung terutama yang tinggal di daerah yang memang rawan bencana banjir. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung menyebutkan lokasi rawan banjir itu antara lain Kelurahan Waylunik Panjang, Bakung Telukbetung Barat, Garuntang Bumiwaras, Gunungmas dan Pesawahan di Telukbetung Selatan, Pengajaran Telukbetung Utara, Kaliawi Tanjungkarang Pusat. Kemudian, Kelurahan Pasir Gintung Tanjungkarang Pusat, Penengahan Kedaton, Way Halim Kecamatan Way Halim, Way Dadi Sukarame, Tanjungseneng Kecamatan Tanjungseneng, Kalibalau Kencana Kedamaian, Tanjungkarang Kecamatan Enggal, Rajabasa raya Kecamatan Rajabasa, Kemiling Permai Kecamatan Kemiling dan Keteguhan Kecamatan Telukbetung Timur.

Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai pemegang kebijakan tentu harus mengambil kebijakan terkait permasalahan buruknya saluran drainase di Kota Bandar Lampung. Bencana banjir yang beberapa kali melanda di sebagian wilayah Kota Bandar Lampung selain dikarenakan curah hujan yang tinggi, juga dikarenakan kurang berfungsinya drainase yang ada, atau di beberapa wilayah memang tidak terdapat drainase. Kondisi Drainase yang tidak selaras dengan tata ruang dan prasarana lainnya telah menimbulkan dampak negatif pada sarana jalan dan menyebabkan banjir. Selain itu beberapa wilayah kelurahan yang termasuk dalam kategori kumuh berdasrkan data P2KP tahun 2015, terdapat 57 kelurahan yang termasuk kedalam kategori kumuh yang juga tidak memiliki drainase, kalaupun ada Drainase banyak yang tersumbat sehingga diperlukan Optimalisasi dan perbaikan sistem Drainase, Pengerukan dan normalisasi sungai. Kemudian untuk ke depannya syarat pembangunan bangunan harus juga wajib membuat drainase baik perorangan maupun oleh pengembang.

Terkait hal tersebut, saya pribadi mengapresiasi dengan rencana pemerintah Kota Bandar Lampung yang berupaya untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Bandar Lampung. Beberapa rencana dari Pemerintah Kota Bandar Lampung antara lain:

a.        Sistem Drainase permukaan
Dilakukan dengan membuat penampungan kemudian dengan sistem retensi air akan diresapkan kedalam tanah dengan menggunakan sumur-sumur resapan dan sisanya akan merupakan limpasan permukaan yang akan ditampung oleh sistem Drainase yang ada.

b.        Sistem Drainase terpadu
1)       Pada bagian atas saluran akan dimanfaatkan sebagai prasarana umum, seperti sambungan telephon, listrik bawah tanah, pipa air minum dan lain-lain
2)   Pada bagian bawah saluran dimanfaatkan sebagai saluran Drainase, seperti limbah rumah tangga dan air hujan pada musim hujan
3)  Pada sistem Drainase terpadu akan dibuatkan tempat-tempat penampungan sampah sehingga sampah yang ada tidak langsung terbawa dan masuk pada sistem Drainase yang ada
c.        Sistem Drainase secara retensi
Dilakukan dengan membuat kolam-kolam di sekitar hunian atau pada daerah yang lebih luas sehingga dapat digunakan untuk menyimpan air dan penanggulangan banjir.

d.    Sistem Drainase secara infiltrasi Diterapkan pada daerah yang padat penduduknya dengan menggunakan:
1)    Drainase sumur resapan, dimaksudkan menampung air dari atap yang diteruskan melalui selokan keliling tritisan kemudian masuk kedalam sumur resapan. Resapan ini dilengkapi dengan pipa peluap untuk menyalurkan air ke saluran Drainase jika air mengalami kelebihan
2)   Drainase saluran porous, diterapkan pada kawasan permukiman yang elevasi air tanahnya tidak terlalu dalam.

Selain kebijakan tersebut, Pemerintah Kota Bandar Lampung juga mengeluarkan kebijakan bagi pengembang perumahan dan perumahan yang baru dibangun agar melengkapi persyaratan perijinan dengan mencantumkan penyediaan saluran drainase.

Semoga dengan adanya tindak lanjut dari pemerintah Kota Bandar Lampung, ke depanya ketika musim hujan seperti sekarang ini, kita tidak perlu lagi khawatir dan was was akan terjadi banjir. Masyarakat pun diharapkan memiliki kesadaran dan pola hidup yang bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan, serta segera membuat saluran drainase untuk rumah masing-masing.

Semoga memberikan kebermanfaatan.


#kotabandarlampung #bandarlampung #drainase #banjir #bebasbanjir #bandarlampungcreativecity #kotaku #lovebandarlampung 

Comments