PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BANDAR LAMPUNG

Foto Ilustrasi: Kota Bandar Lampung
1)            Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB atas Dasar Harga Berlaku
Berikut adalah data Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2015:
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
Sektor
PDRB
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1 340 794,6
1 419 365,1
1 525 765,1
1 743 678,1
1 994 165,82
Pertambangan dan Penggalian
616 590,1
714 680,7
803 104,4
993 535,4
1 207 013,71
Industri Pengolahan
5 228 790,9
5 866 094,2
6 367 818,6
7 224 421,4
8 094 662,55
Pengadaan Listrik dan Gas
26 740,4
25 652,6
24 505,4
28 743,2
33 042,81
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
82 299,4
88 396,5
91 656,9
110 214,9
129 990,21
Konstruksi
2 688 490,8
2 977 586,8
3 281 289,7
3 761 027,2
4 366 682,65
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
4 433 552,2
4 760 531,3
5 066 142,7
5 601 371,2
6 045 491,95
Transportasi dan Pergudangan
2 810 777,9
3 106 158,3
3 679 294,0
4 405 628,9
5 504 480,14
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
607 105,2
703 419,3
795 735,0
931 545,1
1 054 356,48
Informasi dan Komunikasi
1 381 806,3
1 549 113,0
1 704 528,3
1 859 252,8
2 026 125,97
Jasa Keuangan dan Asuransi
1 135 584,7
1 412 747,2
1 694 641,7
1 955 051,7
2 218 183,17
Real Estate
1 439 304,8
1 587 724,0
1 762 034,9
2 002 049,4
2 231 835,93
Jasa Perusahaan
80 325,6
94 172,7
114 241,8
135 783,4
160 776,46
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1 368 455,9
1 587 365,8
1 812 694,6
2 150 717,1
2 658 871,79
Jasa Pendidikan
728 765,7
883 414,2
1 031 437,0
1 188 574,6
1 345 160,37
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
470 076,6
512 125,0
568 780,7
654 476,3
722 017,4
Jasa lainnya
439 597,6
465 323,4
498 536,5
564 406,8
631 176,66
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
24879 058,8
27753 870, 2
30 822 207,4
35 310477, 6
40 424 034,09
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
Pada Tahun 2014, angka PDRB yang dihasilkan Kota Bandar Lampung sebesar 35,31 trilliyun rupiah. Pencapaian angka PDRB yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir menunjukkan keadaan perekonomian yang membaik. Sektor yang memberikan kontribusi paling besar yaitu sektor Industri Pengolahan, yaitu sebesar 20,46 persen. Berikut adalah data distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar Lampung Atas Dasar Harga Berlaku 2011 – 2015:
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2011-2015 (Persen)
Sektor
PDRB
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
5,39
5,11
4,95
4,94
4,93
Pertambangan dan Penggalian
2,48
2,58
2,61
2,81
2,99
Industri Pengolahan
21,02
21,14
20,66
20,46
20,02
Pengadaan Listrik dan Gas
0,11
0,09
0,08
0,08
0,08
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,33
0,32
0,30
0,31
0,32
Konstruksi
10,81
10,73
10,65
10,65
10,80
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
17,82
17,15
16,44
15,86
14,96
Transportasi dan Pergudangan
11,30
11,19
11,94
12,48
13,62
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
2,44
2,53
2,58
2,64
2,61
Informasi dan Komunikasi
5,55
5,58
5,53
5,27
5,01
Jasa Keuangan dan Asuransi
4,56
5,09
5,50
5,54
5,49
Real Estat
5,79
5,72
5,72
5,67
5,52
Jasa Perusahaan
0,32
0,34
0,37
0,38
0,40
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,50
5,72
5,88
6,09
6,58
Jasa Pendidikan
2,93
3,18
3,35
3,37
3,33
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,89
1,85
1,85
1,85
1,79
Jasa lainnya
1,77
1,68
1,62
1,60
1,56
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan sektor-sektor pendukung PDRB atas dasar harga berlaku untuk Kota Bandar Lampung. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi perubahan distribusi PDRB menurut harga berlaku terutama sektor pertanian dimana terjadi penurunan nilai PDRB, sedangkan untuk sektor yang lain semisal produk jasa keuangan justru terjadi peningkatan.
2)            Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB atas Dasar Harga Konstan
Berikut adalah data Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2015:
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011-2015 (juta rupiah)
Sektor
PDRB
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1 280 913,6
1 311 963,2
1 346 692,6
1 405 626,4
1 467 877,99
Pertambangan dan Penggalian
582 040,5
650 264,3
715 433,0
757 640,7
800 932,09
Industri Pengolahan
4 948 826,0
5 173 484,5
5 487 500,0
5 791 082,5
6 130 254,52
Pengadaan Listrik dan Gas
29 742,1
33 270,7
37 476,2
40 146,6
43 156,26
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
80 400,9
83 053,9
83 133,9
87 971,1
90 815,08
Konstruksi
2 607 756,6
2 733 128,8
2 884 416,6
3 082 337,0
3 315 995,08
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
4 234 066,5
4 475 435,0
4 708 442,4
4 975 247,4
5 220 596,25
Transportasi & Pergudangan
2 795 295,8
3 049 364,2
3 269 077,7
3 589 449,1
3 933 209,01
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
540 811,9
583 900,2
630 807,5
679 300,4
732 683,39
Informasi dan Komunikasi
1 381 031,8
1 538 398,2
1 689 951,5
1 838 084,7
1 996 250,37
Jasa Keuangan & Asuransi
1 052 105,0
1 207 236,4
1 359 742,7
1 482 411,4
1 600 271,30
Real Estate
1 367 543,3
1 490 533,4
1 636 817,3
1 767 366,2
1 910 326,37
Jasa Perusahaan
74 450,8
84 109,9
95 365,8
107 229,9
120 626,42
Administrasi Pemerintahan, Pertahan-an dan Jaminan Sosial Wajib
1 346 842,8
1 383 652,9
1 450 136,8
1 535 488,3
1 640 269,42
Jasa Pendidikan
656 687,5
714 025,5
779 344,8
853 622,9
936 082,82
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
418 148,5
450 791,9
488 617,8
531 913,6
582 589,77
Jasa lainnya
422 021,5
441 041,9
460 961,4
486 611,1
511 364,47
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
23 818 684, 7
25 403 654,9
27 123 917,8
29 011 529,4
31 033 300,66
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
Berikut adalah Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan Tahun 2011-2015:
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha (ADHK) Tahun 2011-2015
Lapangan
Usaha
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2,04
2,42
2,65
4,38
4,43
Pertambangan dan Penggalian
10,39
11,72
10,02
5,90
5,71
Industri Pengolahan
4,64
4,54
6,07
5,53
5,86
Pengadaan Listrik dan Gas
11,90
11,86
12,64
7,13
7,50
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
5,27
3,30
0,10
5,82
3,23
Konstruksi
4,10
4,81
5,54
6,86
7,58
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6,36
5,70
5,21
5,67
4,93
Transportasi dan Pergudangan
7,65
9,09
7,21
9,80
9,58
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
7,69
7,97
8,03
7,69
7,86
Informasi dan Komunikasi
10,17
11,39
9,85
8,77
8,60
Jasa Keuangan dan Asuransi
14,77
14,74
12,63
9,02
7,95
Real Estat
7,59
8,99
9,81
7,98
8,09
Jasa Perusahaan
12,44
12,97
13,38
12,44
12,49
Administrasi Pemerintahan, Pertahan-an dan Jaminan Sosial Wajib
2,93
2,73
4,80
5,89
6,82
Jasa Pendidikan
8,89
8,73
9,15
9,53
9,66
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
7,06
7,81
8,39
8,86
9,53
Jasa lainnya
5,47
4,51
4,52
5,56
5,09
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
6,29
6,65
6,77
6,96
6,97
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
Dalam beberapa tahun terakhir terjadi penurunan tingkat distribusi produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan untuk beberapa sektor seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan, namun untuk sektor yang lain justru mengalami peningkatan yaitu untuk sektor informasi dan komunikasi dan jasa keuangan dan asuransi. Berikut data distribusi produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan Tahun 2011-2015:
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto (ADHK) 2011-2015 (Persen)
Lapangan
Usaha
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
5,38
5,16
4,96
4,85
4,73
Pertambangan dan Penggalian
2,44
2,56
2,64
2,61
2,58
Industri Pengolahan
20,78
20,37
20,23
19,96
19,75
Pengadaan Listrik dan Gas
0,12
0,13
0,14
0,14
0,14
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,34
0,33
0,31
0,30
0,29
Konstruksi
10,95
10,76
10,63
10,62
10,69
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
17,78
17,62
17,36
17,15
16,82
Transportasi dan Pergudangan
11,74
12,00
12,05
12,37
12,67
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
2,27
2,30
2,33
2,34
2,36
Informasi dan Komunikasi
5,80
6,06
6,23
6,34
6,43
Jasa Keuangan dan Asuransi
4,42
4,75
5,01
5,11
5,16
Real Estat
5,74
5,87
6,03
6,09
6,16
Jasa Perusahaan
0,31
0,33
0,35
0,37
0,39
Administrasi Pemerintahan, Pertahan-an dan Jaminan Sosial Wajib
5,65
5,45
5,35
5,29
5,29
Jasa Pendidikan
2,76
2,81
2,87
2,94
3,02
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,76
1,77
1,80
1,83
1,88
Jasa lainnya
1,77
1,74
1,70
1,68
1,65
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
Dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya kenaikan indeks implisit Produk domestik Bruto Kota Bandar Lampung. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan harga produk unggulan di tingkat produsen yang berdampak pada kenaikan nilai jual produk. Berikut adalah data indeks implisit Produk Domestik Bruto di Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2015:
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2011 - 2015 (Persen)
Lapangan
Usaha


Tahun


2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
104,67
108,19
113,30
124,05
135,85
Pertambangan dan Penggalian
105,94
109,91
112,25
131,14
150,70
Industri Pengolahan
105,66
113,39
116,04
124,75
132,04
Pengadaan Listrik dan Gas
89,91
77,10
65,39
71,60

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
102,36
106,43
110,25
125,29
76,57
Konstruksi
103,10
108,94
113,76
122,02
76,57
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
104,71
106,37
107,60
112,58
143,14
Transportasi dan Pergudangan
100,55
101,86
112,55
122,74
131,69
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
112,26
120,47
126,15
137,13
115,80
Informasi dan Komunikasi
100,06
100,70
100,86
101,15
101,50
Jasa Keuangan dan Asuransi
107,93
117,02
124,63
131,88
138,61
Real Estat
105,25
106,52
107,65
113,28
116,83
Jasa Perusahaan
107,89
111,96
119,79
126,63
133,28
Administrasi Pemerintahan, Pertahan-an dan Jaminan Sosial Wajib
101,60
114,72
125,00
140,07
162,10
Jasa Pendidikan
110,98
123,72
132,35
139,24
143,70
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
112,42
113,61
116,41
123,04
123,93
Jasa lainnya
104,16
105,51
108,15
115,99
123,43
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product
104,45
109,25
113,63
121,71
130,26
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
3)            Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Berikut adalah data jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2015:
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita 2011-2015
Tahun
Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
2011
261.519
2012
283.870
2013
314.408
2014
330.325
2015
355.455
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
Data tersebut menunjukkan peningkatan jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi akibat peningkatan pendapatan per kapita penduduk sehingga juga meningkatkan pengeluaran penduduk untuk sektor konsumsi.
4)            Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita
Berikut adalah data yang menunjukkan pengeluaran konsumsi non pangan perkapita penduduk di Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2015:
Tabel 2.1           Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita 2011-2015
Tahun
Pengeluaran
Konsumsi Non Pangan
2011
228.662
2012
233.840
2013
259.226
2014
287.442
2015
301.567
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016
Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita non pangan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi akibat peningkatan pendapatan per kapita penduduk sehingga juga meningkatkan pengeluaran penduduk untuk sektor konsumsi.
5)            Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Berikut adalah data yang menunjukkan jumlah realisasi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2015:
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2011-2015
Tahun
Pajak
Daerah
Retribusi
Daerah
Laba
BUMD
Lain-Lain
PAD Yang Sah
2011
112.557.355.470
38.341.095.234
5.631.089.632
6.198.579.221
2012
183.436.575.291
68.252.030.150
6.862.738.923
40.144.717.721
2013
242.651.752.332
50.651.293.897
8.237.246.269
59.158.057.632
2014
246.167.925.213
45.920.496.941
13.206.503.301
89.351.963.991
2015
258.454.662.346
46.682.837.194
11.249.897.883
81.159.929.433
Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, 2016
Data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan realisasi Pendapatan Asli Daerah dari beberapa sektor antara lain pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD, dan sumber lain yang sah. Hal ini berarti secara ekonomi, tingkat kesejahteraan juga meningkat dan hasilnya dialokasikan untuk pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
6)            Jumlah Penduduk
Berikut jumlah penduduk Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2015:
Jumlah Penduduk Tahun 2011-2015
No
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
1
Teluk Betung Barat
29 799
2
Teluk Betung Timur
41 645
3
Teluk Betung Selatan
39 353
4
Bumi Waras
56 742
5
Panjang
74 506
6
Tanjung Karang Timur
37 108
7
Kedamaian
52 592
8
Teluk Betung Utara
50 593
9
Tanjung Karang Pusat
51 126
10
Enggal
28 084
11
Tanjung Karang Barat
57 710
12
Kemiling
65 637
13
Langkapura
33 944
14
Kedaton
49 055
15
Rajabasa
48 027
16
Tanjung Seneng
45 775
17
Labuhan Ratu
44 843
18
Sukarame
56 921
19
Sukabumi
57 334
20
Way Halim
61493

2015
979 287

2014
960 695

2013
942 039

2012
902 885

2011
891 374
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2016
Data tersebut menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir terjadi kecenderungan peningkatan angka kepadatan penduduk yang mendiami wilayah administratif Kota Bandar Lampung. Hal tersebut terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung serta perpindahan penduduk baik dari antar wilayah di dalam Kota Bandar Lampung maupun dari luar Kota Bandar Lampung yang masuk ke Kota Bandar Lampung.
A.            Laju Inflasi
Berikut adalah data laju inflasi Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2014:
Laju Inflasi per Bulan Tahun 2011-2014 (Persen)
B u l a n
Bahan
Makanan
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok, Tembakau
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan,
Rekreasi, Olahraga
Transpor,
Komunikasi
U m u m
 Januari 
1,75
0,20
0,93
0,49
0,00
0,00
0,18
0,74
  Pebruari
-0,86
0,16
0,47
0,01
0,64
0,46
0,03
0,02
  Maret 
-1,11
-0,03
0,15
-0,04
1,43
0,07
0,04
-0,15
  April 
-0,67
0,38
0,11
-0,25
0,20
0,00
0,13
-0,05
  Mei 
-0,01
0,25
-0,05
0,16
0,34
0,00
-0,11
0,04
  Juni 
2,14
0,85
0,44
-0,04
0,28
0,46
0,03
0,78
  Juli 
2,88
0,57
0,32
0,86
1,08
0,01
1,03
1,10
  Agustus
0,06
1,43
0,63
0,20
0,57
5,69
-0,45
0,78
  September
0,17
0,15
0,59
-0,15
0,20
0,07
-0,05
0,22
  Oktober 
0,73
0,33
1,25
-0,20
0,36
2,95
0,31
0,83
  Nopember
1,66
0,51
0,33
-0,31
0,00
-0,04
3,09
1,04
  Desember
2,85
3,02
1,95
0,19
2,01
0,23
5,47
2,72
2014
9,90
8,05
7,34
0,91
7,32
10,18
9,93
8,36
2013
11,42
5,81
4,61
-1,09
3,69
1,48
15,49
7,56
2012
7,16
4,58
1,71
5,46
2,91
6,82
1,35
4,30
2011
1,39
9,01
3,73
4,57
9,95
7,64
1,07
4,24
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2016
Data tersebut menunjukkan secara keseluruhan laju inflasi berdasarkan sektor produksi bervariatif.  Untuk peningkatan tertinggi ada pada sektor pendidikan, rekreasi, dan olahraga dimana pada tahun 2013 sebesar 1,48 persen meningkat menjadi 10,18 persen pada tahun 2014. Sedangkan untuk sektor transportrasi dan komunikasi justru mengalami penurunan tertinggi dari sebesar 15,49 persen pada tahun 2013 menurun menjadi 9,93 persen.
B.            Garis Kemiskinan
Berikut data yang menunjukkan garis kemiskinan di Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2013:
Garis Kemiskinan di Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2013
Tahun
Garis
 Kemiskinan
Persentase
Penduduk Miskin (%)
2010
318.458
13,61
2011
359.948
12,61
2012
392.642
10,85
2013
429.146
10,67


10,60
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016
Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Persentase penduduk miskin menunjukkan terjadi penurunan jumlah dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini berarti terdapat peningkatan kesejahteraan penduduk dari sisi pendapatan. Ketersediaan lapangan pekerjaan dan stabilitas kepastian usaha akan mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk sekaligus mengurangi jumlah penduduk kategori miskin di Kota Bandar Lampung.       

semoga memberikan kebermanfaatan

#bandarlampung #bandarlampungcreativecity #kotabandarlampung 


Comments

Post a Comment