Foto Ilustrasi: Google |
Gelas
yang kosong akan selalu kosong jika gelas tak mencari sesuatu untuk dimasukkan
ke dalamnya. Pengibaratan untuk kemudian bisa untuk kita jadikan sebagai
perenungan sudah sejauh mana kita menjadi gelas yang memiliki isi. Isi bukan
sekedar isi tentunya. Kita bebas memilih kok mau diisi apa gelas ini, air,
batu, atau dibiarkan kosong pun tak jadi soal. Namun ini sebuah tanggung jawab
moral bagi pribadi dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Tanggung
jawab moral memberi sebuah gambaran bagaimana diri kita pribadi. Ada nilai yang
akan terlihat dari karakter diri. Siapa diri kita, apa yang bisa dan sudah diperbuat.
Harusnya ada ketidaknyamanan atau bahkan rasa malu ketika diri sendiri berada
di batas yang jauh dibawah rekan yang lain.
Tanggung
jawab sosial dapat saya jelaskan dengan seberapa besar kemanfaatan kita bagi
masyarakat. Apa yang sudah kita berikan bagi sekitar, karena pada dasarnya kita
adalah mahluk sosial yang hidup bersama dengan yang lain. Apresiasi dan
cemoohan hal yang sudah biasa di dalam masyarakat. Apresiasi idealnya untuk
sesuatu yang baik, cemoohan untuk sesuatu yang buruk. Idealnya.
Lalu
apa yang menjadi alasan kita harus mengisi gelas kosong kita dengan susuatu
yang bernilai dan memiliki kemanfaatan. Kembali lagi ke hakikat manusia sebagai
mahluk spiritual yang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah
dimasukkan ke dalam gelas.
Andai
yang kita masukkan ke dalam gelas adalah racun, tentu kita dimintai
pertanggungjawaban atas racun yang kita sebarkan. Sudah berapa banyak dampak
yang kita sebabkan atas racun yang dimiliki. Berapa yang mati, berapa yang
berduka, tentu kita bisa katakana bahwa gelas yang selama ini kita isi ternyata
sebuah zat yang menjadi menjadi kerugian baik untuk diri sendiri maupun
masyarakat.
Andai
yang kita masukkan dalam gelas kita adalah madu, tentu kita pun dimintai
pertanggungjawaban atas madu yang kita miliki. Bukankah madu itu adalah kaya
akan kebermanfaatan. Sudahkah kita berbagi kebermanfaatan tersebut.
Apakah
ketika gelas kita terisi dengan yang memiliki kandungan madu dan racun dalam
satu gelas adalah sebuah kesalahan. Rasa-rasanya tidak juga. Karena kita tidak
akan memahami manfaat keduanya andai kita tidak memiliki pengetahuan akan
keduanya. Kita tentu bisa berfikir lebih bijak untuk bertindak. Kenyataannya kita
diberi akal dan fikiran untuk itu. Pahami betul betul apa yang hendak akan kita
masukkan ke dalam gelas kita.
jangan
terlalu angkuh untuk menerima kebenaran, jangan terlalu sombong untuk menerima
kesalahan. Akhirnya, semoga kita selalu berupaya untuk memberikan
kebermanfaatan baik bagi diri sendiri dan masyarakat.
#bandarlampung #bandarlampungcreativecity #kotabandarlampung
#bandarlampung #bandarlampungcreativecity #kotabandarlampung
Comments
Post a Comment