Foto Ilustrasi: MM UNILA 2015 |
Pembahasan kita kali ini adalah tentang salah satu
strategi dalam pemasaran yaitu Segmentation, targeting, dan positioning atau
lebih kita kenal dengan strategi STP. Sebagian besar kita mungkin sudah tidak
asing lagi dengan pembelajaran STP ini. Strategi ini sebenarnya sangat efektif
untuk diterapkan, tergantung bagaimana kita membuat strategi yang kita terapkan
menjadi efektif. Dalam pembahasan ini, kita bersama-sama akan membedah strategi
STP disertai dengan sedikit aplikasinya terutama dalam pemasaran.
SEGMENTASI
Hal yang pertama adalah segmentasi. Segmentasi dapat
diartikan dengan mengklasifikasikan lingkungan yang heterogen menjadi lebih homogen.
Artinya di dalam lingkungan bisnis, tentunya pelanggan kita memiliki karakter,
kebutuhan, dan keinginan yang berbeda-beda. Disinilah tugas kita untuk
mengklasifikasikan pelanggan berdasarkan kesamaan yang dimiliki. Misalnya saja
berdasarkan jenis kelamin, usia, tempat tinggal, penghasilan, pekerjaan, geografi,
dan kriteria yang lain.
Sebagai contoh, kita mengklasifikasikan pelanggan kita misalnya
berdasarkan iklim. Setelah kita mengklasifikasikan pelanggan berdasarkan iklim,
tentu kita akan mendapatkan kriteria antara lain, tropis, panas, atau dingin. Nah,
dengan adanya segmentasi ini, akan lebih jelas mana pelanggan yang akan kita
masuki, produk apa yang tepat, sehingga strategi pemasaran yang kita laksanakan
akan berjalan efektif. Misalnya kita mengetahui bahwa untuk daerah tropis,
produk yang bisa kita tawarkan adalah kipas angin, pendingin udara, dan kulkas.
Akan kurang efektif jika kita memasarkan pendingin udara untuk pelanggan dengan
iklim dingin.
Agar segmentasi
pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus
memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability,
yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat
didekati.
2.
Accessibility,
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan
(mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability,
yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
dipertimbangkan program-program pemasarannya.
4. Substantiability,
yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
dipertimbangkan program-program pemasarannya.
TARGETING
Selanjutnya adalah targeting. Targeting sebenarnya
sudah sedikit dijelaskan pada penjelasan segmentasi. Hal ini karena strategi
ini memang memiliki keterkaitan yang akan kurang efektif jika meninggalkan
salah satunya. Setelah kita melaksanakan segmentasi, kemudian adalah kita
membidik pelanggan yang sudah kita klasifikasikan berdasarkan
kriteria-kriteria. Hal ini tentu tentu dengan melihat faktor internal dan
eksternal yang kita miliki. Jadi kita tinggal memilih saja mana pelanggan yang
tepat untuk produk kita.
Sebagai contoh adalah, setelah kita mengklasifikasikan
pelanggan berdasarkan usia, misalnya produk kita adalah susu dalam kemasan,
maka tinggal kita pilih saja untuk usia balita tentu susu yang kaya kalsium
dengan rasa coklat dan strawberry misalnya adalah yang disukai anak-anak
dibawah 5 tahun. Kemudian untuk remaja, kita bisa masuk untuk produk susu yang
menonjolkan keaktifan remaja yang mebutuhkan kalsium dengan rasa yang disukai
remaja misalnya coklat dan vania. Dan untuk segmen usia lansia, kita bisa
masukkan untuk susu yang baik menjaga kekuatan tulang.
Dalam menetapkan
target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan
sebagai Berikut:
1. Single Segment
Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah
perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai
posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan
segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen
mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang
mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective
Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan
menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling
berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan
uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,
walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap
memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product
Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan
berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun
resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan
produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market
Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan
memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan
timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market
Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan
berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya
perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen,
pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan
daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan
biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila
dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya
berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan
adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost,
inventory cost, dan promotion cost.
POSITIONING
Strategi yang selanjutnya adalah positioning. Positioning
dilakukan setelah kita melakukan segementasi dan targeting, nah strategi inilah
yang kemudian bagaimana kita memposisikan perusahaan atau produk kita dalam
persaingan pasar. Tentunya dalam pasar yang tidak menganut system monopoli,
meskipun praktek monopoli pun tidak selamanya hanya satu pemain di dalamnya akan ada banyak competitor dari produk yang kita miliki. Nah disinilah kita akan
mempertegas apakah kita adalah pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut, atau
ceruk pasar. Tentu hal tersebut mengacu pada internal dan eksternal perusahaan.
Berikut adalah strateggi untuk masing-masing posisitioning:
1. MARKET LEADER
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap
nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke tiga arah,
yaitu: Mengembangkan pasar keseluruhan, Melindungi pangsa pasar, Memperluas
pangsa pasar.
Market Leader adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang
bersangkutan sebagai pemimpin. Karakteristiknya:
a.
Memiliki pangsa
pasar terbesar (51%) dalam pasar produk yang relevan
b.
Lebih unggul dengan
perusahaan lain dalam hal pengenalan produk baru, perubahan harga, distribusi
chanel dan intensitas promosi.
c.
Merupakan pusat
orientasi pesaing (diserang, ditiru atau dijauhi). contoh : pepsodent di dalam
pasar pasta gigi , Coca – Cola di pasar minuman berkarbonasi , Aqua di Pasar
air mineral dalam kemasan .
2. MARKET CHALLENGER
Adalah
perusahaan "runner up" atau ketiga yang secara konstan berusaha
memperluas pangsa pasar mereka yang dalam usaha mereka berhadapan langsung
dengan pemimpin pasar.
Karakteristiknya:
a.
Biasanya merupakan
perusahaan besar dipandang dari sudut volume penjualan dan laba (pangsa
pasarnya +30%)
b.
Selalu berupaya
mencari kelemahan pemimpin pasar dan berusaha menyerangnya baik langsung atau
tidak langsung.
c.
Memusatkan upaya
mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan – perusahaan yang lemah. contoh:
perusahaan Pepsi Cola, Indosat Satelindo Celluler
3. MARKET FOLLOWER
Perusahaan
yang mengambil sikap tidak mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara
menyesuaikan diri terhadap kondisis – kondisi pasar.
Karakteristiknya
:
a. Selalu mencoba
menonjolkan ciri khasnya kepada pasar sasaran seperti lokasi, pelayanan,
keunggulan produk dan sebagainya.
b.
Memilih untuk
meniru produk atau strategi pemimpin atau penantang pasar daripada menyerang
mereka.
c. Laba tinggi karena
tidak ada beban tinggi untuk inovasi. contoh: Produk minuman serbuk cola – cola meniru
produk minuman coca – cola.
strategi
umum dari Market Follower adalah :
a.
Cloner
Upaya untuk meniru dan
menyamai segmen pasar dan bauran pemasaran pemimpin pasar. Dianggap parasit
karena sedikit sekali tindakan untuk menstimulasi pasa Kasus ekstrim tindakan
menjiplak, membajak dan memalsukan produk pesaing.
b.
Imitator
Melakukan differensiasi
tapi tetap meniru pemimpin pasar dalam hal pembaruan pasar dan bauran
pemasaran. Dapat diterima oleh pemimpin pasar karena tidak mengganggu kegiatan
pemasaran dan perusahaan pemimpin pasar tidak dianggap monopoli.
c.
Adapter
Mencontoh produk pemimpin
pasar, memproduksinya dengan improvisasi. Penjualan dilakukan pada pasar yang
berbeda agar terhindar dari konfrontasi langsung.
4. MARKET NICHER ( CERUK PASAR )
Perusahaan
yang khusus melayani sebagaian pasar yang diabaikan perusahaan besar dan
menghindari bentrok dengan perusahaan besar.
Karakteristiknya
:
a.
Spesialisasi secara
geografis
b. Perusahaan yang
daya beli dan ukurannya yang cukup besar agar bisa menguntungkan.
c. Memiliki potensi
untuk berkembang. contoh : produk star one dari indosat satelindo celluler
untuk pemakaian mobile phone CDMA yang pada awalnya di pasarkan di Jawa Timur
saja.
d. Strategi Market
Nicher. Gagasan pokok adalah spesialisasi Perusahaan memiliki keahlian dalam
hal pasar, konsumen produk dsb.
semoga memberikan kebermanfaatan#bandarlampung #bandarlampungcreativecity #kotabandarlampung
Comments
Post a Comment