Foto Ilustrasi : Agustia Tanzil |
Dalam berbagai kesempatan, ada waktunya ketika produk
yang kita pasarkan ternyata tidak sepenuhnya diterima baik oleh pelanggan. Ada hal
yang biasanya bisa dinikmati pelanggan dari produk yang dia beli, ternyata
belum memberikan kepuasan pada dirinya. Pada situasi inilah, akan muncul
keluhan yang diungkapkan oleh pelanggan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Keluhan secara langsung bisa langsung disampaikan kepada tenaga
pemasar kita melalui obrolan langsung terkait keluhan yang dirasakan. Keluhan tidak
langsung bisa dilakukan dengan berbagai media, bisa melalui penyampaian melalui
surat keluhan, atau bahkan yang lebih ekstrim adalah melalui media sosial,
melalui testimony sehingga semua orang bisa melihat.
Sebagai pemasar, tentu juga kita harus dengan bijak
menyikapinya, sekaligus memiliki strategi yang fleksibel untuk menyelesaikan
pemasalahan tersebut. Berkaitan dengan keluhan pelanggan, bisa dicontohkan
ketika ada seorang pelanggan yang merasa barang yang dibeli tdak sesuai dengan
promo. Pelanggan tersebut kemudian menuntut perusahaan dengan jumlah uang yang
cukup fantastis. Lalu bagaimana sikap kita menanggapi kasus yang terjadi pada
perushaan kita.
Menurut Basu Swastha ketika mengisi mata kuliah
marketing strategic di Program Pasca Sarjana Magister Management Universitas
Lampung, beliau mnyatakan bahwa “ sebagai pemasar, ketika terdapat keluhan
pelanggan atas produk kita yang tidak sesuai dengan manfaat yang diterima,
berikan ganti rugi dua kali lipat dari manfaat produk yang seharusnya pelanggan
terima”. Hal yang sama beliau ucapkan ketika terjadi kasus kehilangan uang
nasabah Bank BRI di salah satu cabang di Indonesia akibat adanya pembobol
rekening nasabah. Menurut beliau sebaiknya Bank BRI menanggung kehilangan
nasabah untuk kemudian menyelesaikan kasusnya agar tidak terulang kembali.
Berdasarkan statement tersebut, menurut saya hal
tersebut cukup efektif. Pelanggan tentu memilih produk kita karena ingin
mendapatkan manfaat yang sesuai kita janjikan. Permintaan maaf atas
ketidakpuasan yang terjadi kemudian memberikan ganti rugi dua kali lipat, akan
menjaga brand image produk dan tentu perusahaan kita. Brand image sangat mahal
harganya. Ketika image yang terbentuk adalah jelek, satu pelanggan bisa
memberikan testimony sehingga mempengaruhi pelanggan yang lain. Hal yang cukup
disayangkan ketika kita salah mengambil kebijakan terkait bagaimana menanggapi
keluhan pelanggan ini.
Untuk menanggapi keluhan pelangan, ada beberapa
strategi untuk menanggapi keluhan pelanggan tersebut, antara lain:
. Kita Memposisikan Diri Menjadi Pendengar Yang Baik
Salah satu hal yang penting saat kita sebagai pemasar menghadapi
keluhan pelanggan adalah dengan mendengarkan keluhan mereka dengan baik. Jangan
mencoba untuk menyela atau membantah sebelum mereka selesai berbicara. Kita harus
membiarkan mereka mengeluarkan apa saja yang menjadi keluhannya. Hal itu karena
ketika pelanggan sedang mengeluh, sebenarnya mereka melibatkan emosi juga,
sehingga ketika keluhan mereka dibantah hanya akan membuat semakin menyulut
emosi pelanggan. Kita fokuskan pandangan kepada pelanggan agar pelanggan juga
merasa bahwa ia sedang didengarkan.
2. berusaha untuk tetap jaga wibawa dan berkepala
dingin
Ketika mendengar keluhan pelanggan maka dengarkan
dengan kepala dingin, jangan ikut tersulut amarah. Dengan begitu tidak akan
memancing amarah pula dari pelanggan. Selain itu dengan bersikap tenang bisa
mempengaruhi emosi pelanggan untuk menurun dengan sendirinya. Sikap tenang ini juga
diperlukan untuk mencari solusi terbaik dari keluhan yang diajukan pelanggan.
Meskipun begitu jangan pula bersikap terlalu kaku, karena sikap kaku akan
memberikan kesan arogan pada pelanggan. Dan sangat penting untuk tetap menjaga
wibawa sebagai pihak pemilik usaha, jadi jangan terlalu merendahkan atau
menyalahkan diri atau karyawan divhadapan pelanggan. Kalaupun kesalahan ada di
pihak karyawan sebaiknya tunjukkan sikap tegas kepada pelanggan bahwa karyawan
tersebut akan ditindak sesuai aturan perusahaan.
3. Jangan Sungkan untuk meminta Maaf
Jika kesalahan ada di pihak kita sebagai pemasar, maka
sudah sepantasnya untuk meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan tersebut.
Namun jika kesalahan bukan dari perusahaan, sangat dianjurkan pula untuk tetap
meminta maaf. Anggap saja permintaan maaf tersebut karena pelanggan mengalami
kejadian yang tidak menyenangkan. Selain itu permintaan maaf akan membuat
pelanggan merasa lebih dihargai.
4. Menawarkan Solusi Terbaik
Sebaiknya kita menawarkan solusi yang tidak akan merugikan
kedua belah pihak. Jelaskan pula hal-hal detail mengenai solusi yang ditawarkan
agar pelanggan bisa membuat keputusan yang baik. Misalnya tawarkan untuk
menukar barang, mengembalikan uang, atau memberi potongan harga yang sesuai.
Jika kesalahan ada di pihak perusahaan, maka tidak ada salahnya menawarkan
solusi dengen sedikit mengorbankan diri. Yang terpenting keluhan pelanggan bisa
diatasi secara cepat.
5. Melakukan tindak lanjut dari
keluhan pelanggan
Segera perbaiki hal-hal yang menjadi keluhan dari
pelanggan agar nantinya tidak ada pelanggan lain yang mengajukan keluhan yang
sama. Lalu follow up atau beri kabar kepada pelanggan tentang proses perbaikan
yang telah dilakukan. Pelanggan akan balik merasa senang karena merasa keluhan
mereka ditanggapi dengan baik. Selain itu hal ini juga bisa meningkatkan
kepercayaan pelanggan kepada perusahaan.
6. Evaluasi dan sampaikan terima kasih
Keluhan pelanggan membuat perusahaan bisa
mengevaluasi apa yang kurang dari pelayanan mereka dan segera memperbaikinya.
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pelanggan atas feedback yang
mereka berikan. Karena feedback dari pelanggan itulah yang membuat perusahaan
jadi tahu kekurangan mereka serta menjadi pengalaman jika nantinya harus
kembali menghadapi keluhan pelanggan.
Semoga memberikan kebermanfaatan :)
#bandarlampung #bandarlampungcreativecity #kotabandarlampung
#bandarlampung #bandarlampungcreativecity #kotabandarlampung
MANTAB BUNG
ReplyDelete