Foto: Tut Wuri Handayani (Kiri) (Sosok Muda, Aktivis Lingkungan, Pegawai BUMN) |
Perubahan adalah
sesuatu yang secara kita sadari maupun tidak terjadi pada diri kita. Perubahan ke
arah yang positif dan lebih baik tentu menjadi harapan kita. Dan berubah ke
arah yang positif tentu bukan berkara yang mudah. Menuju ke tahapan yang lebih
baik dan lebih baik membutuhkan proses yang terkadang membutuhkan pengorbanan
waktu dan usaha.
Progress yang
meningkat dari hari ke hari tentu menjadi bukti nyata keinginan untuk
perubahan. Perubahan pemikiran, sikap, dan perilaku tentu menjadi hal yang
subtansial dan terukur dari tingkat perubahan seseorang. Idealnya meninggalkan
sisi yang kurang baik menuju yang lebih baik.
Tut Wuri Handayani
begitulah nama lengkap sosok muda kita kali ini. Nama yang diambil dari salah
satu tiga semboyan Ki Hajar Dewantara yaiitu adalah Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing
Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Arti dari semboyan ini adalah: Tut
Wuri Handayani (dari belakang seorang harus bisa memberikan dorongan dan
arahan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah harus menciptakan prakarsa dan ide),
dan Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang harus memberi teladan atau contoh
tindakan yang baik).
Gadis yang biasa di
panggil Wuri, yang lahir 24 tahun yang lalu ini, bekerja di salah satu perusahaan BUMN yang berkantor di Provinsi Lampung. Wuri
menyelesaikan kuliah Strata 1 nya FEB Unila pada Tahun 2010. Semasa kuliahnya, gadis
yang dulunya dikenal pemalu dan pendiam ini ternyata aktif di salah satu
organisasi pecinta alam yaitu Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan FEB Unila.
Sederet prestasi yang
telah dicapai oleh Wuri antara lain: 10 Besar Mahasiswa EP 2013, Lulusan terbaik 2 FEB Unila Periode Juni 2016, Lulusan Terbaik 2 Program ODP Regional
Angkatan 43 Bank Mandiri.
Sosok yang saya kenal
tomboy yang menggemari berpetualang ini sekarang sibuk menjalani hari sebagai seorang karyawati yang bekerja dari
pagi hingga sore hari dan terkadang malam hari, sehingga banyak hal-hal ekstrakulikuler yang dahulu
sering dilakukan sekarang berkurang intensitasnya.
Semasa kuliah aktif dalam kegiatan-kegiatan
berbau alam seperti mountainnering, climbing, jelajah budaya dll bersama
Mahepel FEB. Sejak 2010 resmi menjadi anggota Mahepel dengan sebelumnya melalui
beberapa tahap seleksi yang juga tidak mudah, sejak itulah dia merasa menemukan keluarga baru dan
banyak ilmu baru yang baik mengenai keorganisasian maupun tentang bersinergi
dengan alam dan kehidupan bermasyarakat.
Diceritakannya, kegiatan yang paling berkesan saat menjabat
sebagai pengurus di Mahepel yaitu Kejuaraan Nasional Orienteering tahun 2012,
karena saat itu Mahepel dipercaya untuk menjadi tuan rumah Kejurnas
Orienteering yang pesertanya diikuti oleh Sispala dan Mapala Se-Indonesia.
Melalui orienteering yang menjadi point dalam kegiatan itu, Mahepel juga
bermaksud memperkenalkan sudut-sudut kota Bandar lampung yang menjadi icon dan
kebanggaan Ibukota Lampung ini.
Lalu imbuhnya, kegiatan yang tidak kalah serunya yaitu
Pendakian bersama Gunung Tanggamus yang merupakan acara rutin tahunan. Tidak
hanya mendaki gunung, rangkaian kegiatan ini juga menitikberatkan pada bakti
sosial, bersih gunung, dan juga peghargaan bagi warga sekitar Gunung Tangamus
khususnya Desa Sidokaton pada waktu itu.
“Mahepel akan selamanya membuat saya bangga
sebagai anggotanya, Mahepel akan terus ada di urat nadi saya dimanapun nanti saya berada mesti tidak
selalu bisa hadir dalam setiap kegiatan-kegiatan terbarunya” imbuh Wuri.
“Sedikit jadi agak sedih kalo bahasin soal
Mahepel, karena sekarang susah banget buat bisa ikutan acara-acara outdoor yang
butuh waktu menginap karena yaa.. you know lah..tuntutan seorang karyawati hehe” Tambah Wuri.
Lain dulu lain
sekarang. Sejak lulus dari kuliah pada Tahun 2014 adalah awal dari proses
tranformasi Wuri. Mantab mengenakan hijab, bertransformasi menjadi pribadi yang
smart, santun, dan komunikatif adalah sosok yang saya kenal dari Wuri saat ini.
Awal 2015 dia mulai masuk ke Pendidikan Dunia Kerja di
salah satu bank BUMN. Dunia yang sama sekali baru dan berbeda dengan
kesehariannya sebelumnya. Pendidikan yang menurutnya
sangat memberikan kesan pribadi karena bisa ketemu banyak temen baru dari
berbagai daerah di Nusantara. “jadi ada gambaran kalo mau jalan-jalan kemana harus tanya ke siapa hehe”Tambah Wuri yang
menggemari hobi travelling dan fotografi ini.
Pekerjaan yang sekarang ini dia jalani juga menuntut dia harus siap ditempatkan dimana saja. So,
karena tahun pertama ini dan belum tau sampai kapan masih di tempatkan di kota
asal, jadi sekarang masih fokus untuk quality
time bareng keluarga dan terkadang sedikit cobain hobi lama yang baru
kesampean sih hehe yaitu fotografi tepatnya foto narsis untuk sekedar isi
profile instagram.
Menjadi pribadi yang
dituntut cerdas, komunikatif, dan santun menjadikan Wuri selalu berusaha
berproses dan belajar. Beradaptasi dan mencintai lingkungan memberikan dasar
bagaimana dimanapun kita hidup harus selalu beradaptasi dan mencintai
lingkungan tersebut meskipun itu hal yang sekalipun baru dan berbeda dengan
lingkungan sebelumnya.
Proses transformasi
Wuri memberikan contoh bagi kita untuk bagaimana dalam menggapai cita cita
diperlukan proses ketekunan dan kemampuan adaptasi yang baik. Menekuni kegiatan yang
sesuai dengan keinginan atau hobi tentu menjadi hal yang mengasyikan bagi kita.
Mengisi waktu dengan hal hal yang positif tentu akan memberikan kita manfaat
yang positif pula.
Masa muda adalah masa
pembelajaran dan pencarian. Banyak hal yang bisa dipelajari untuk bekal kita
menjalani kehidupan. Jangan kita sia siakan waktu yang tidak akan pernah bisa
terulang. Terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik adalah sebuah proses
dalam mencapai kesuksesan.
Semoga memberikan
Kebermanfaatan
baca juga:
MERESAPI PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KEBHINEKAAN
#bandarlampungcreativecityforum
#bandarlampung #lampung #inspiratif #Indonesia #bandarlampungcreative #
Comments
Post a Comment